Loading...
Rabu, 18 Oktober 2017

Ribuan Pengunjung Selfi tapi Omzet Turun


Sejumlah peserta yang ikut dalam Tasik Oktober Festival (TOF) 2017, dan menjual barang-barang kerajinan serta batik atau bordir mengeluh, akibat sepinya pembeli. Tidak itu saja, pemilik toko yang terhalang lokasinya juga mengeluh karena menurun omzet penjualan turun, karena jumlah calon pembeli berkurang. Pelaksanaan TOF digelar di jalur pusat Kota Tasikmalaya, dari taman kota hingga Jln. HZ Mustopa.

Mereka umumnya mengikuti pameran produk UMKM dan berjualan di stand-stand. Sepi pembeli diperkirakan dari hasil penjualan yang mencapai sekitar 10 unit, bila dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Seperti dirasakan petugas  stand dari pemerintah Kabupaten Pangandaran. Stand itu sengaja berjualan batik khas Pangandaran, yang rata-rata motifnya biota laut, seperti udang, cumi, dan ikan ikanan.

Selama tiga hari,  stand Kabupaten Pangandaran minim dilirik pengunjung, selain mungkin belum terkenal keberadaanya batik Pangandaran, juga posisi stand yang berada di luar, sehingga kurang diminati.

Jangankan yang datang pembeli langsung ke dalam stand, melainkan juga pesanan atau orderan kurang diminati. Sehingga barang-barang yang dibawa berasal dari daerah Pangandaran, terpaksa harus dibawa kembali ke daerahnya.

Menurut Rusdaya, peserta TOF, nyatanya bukan peserta saja yang mengalami dampak dari acara TOF, melainkan juga puluhan toko yang berada di pusat kota, terutama yang akses jalannya dipakai oleh stand pameran merasakan dampaknya. Omzetnya menurun hingga 50 persen bila dibanding dengan hari biasanya, selama penyelenggaraan TOF.

Menurunnya omzet tersebut akibat pembeli yang enggan datang ke toko, karena akses jalannya terhalang lokasi stand dan penuhnya arus lalu lintas pengunjung yang luar biasa jumlahnya. “Kemungkinan para calon pembelimemilih membatalkan berbelanja,” kata Asti, pekerja toko.

Masyarakat berharap, agar pihak penyelenggara lebih mengevaluasi kembali pelaksanaan TOF tahun depan,  yang berada di pusat kota. Karena besarnya dampak yang dirasakan, terutama arus lalulintas yang padat dimana-mana.

Kendati ribuan pengunjung datang di arena dan selfi-selfian, tapi omzet turun yang dirasakan para pedagang. Kebayangkan.

Mungkin daripada berbelanja di arena TOF, hampir kebanyakan pengunjung mending selfi-selfi saja dengan latar atas Payung Geulis. Anak-anak dan orangtua mereka memenfaatkan momen yang langka dengan latar belakang dan di atasnya gantungan Payung Geulis (seperti gambar di atas). Kebayang.

Tapi, ya itu tadi niatnya juga turut meramaikan kegiatan dalam rangka hari ulang tahun ke 16 Kota Tasikmalaya, ya kalau pendapatan tidak mencapai target, lumayanlah. (ton)

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP