Loading...
Selasa, 17 Oktober 2017

Payung Bordir


Terima kasih teman-teman yang setia mengikuti update status kami.

Dari sekitar 3.000 paket Payung Geulis, yang diproduksi senimman, Eri Aksa ( https://www.facebook.com/eriaksa.heryadi ) pada event Tasikmalaya October Festival (TOF) 2017 di taman kota depan halaman mesjid Agung Tasikmalaya, ada produk payung bordir, seperti gambar di atas,  tidak luput dari perhatian, dan sangat digemari serta disenangi ibu-ibu.

Memang harga payung bordir itu sangat istimewa, berbeda dengan harga payung geulis biasa. Kata ibu Rosi Oktavianti, isteri Eri Aksa, pangaosna kisaran 200 rb kaluhur nu kecil mh (harganya sekitar Rp 200ribu ke atas yang ukuran kecil). Jadi, cocok antara busana bordir dilengkapi dengan payung bordir. Kebayangkan?

Lukisan-lukisan Eri Aksa sudah tidak asing lagi bagi Wali Kota Tasikmalaya, karena beberapa lukisan kanvasnya terpajang di ruang balekota. Selain memproduksi, lukisan kanvas, Eri pun mahir melukis di atas kain kerudung, sehingga lahir kerudung lukis. Setelah sempat beberapa bulan menyamar menjadi pengasah batu ali, kembali Eri mendapat tawaran dari pemkot Tasikmaya untuk memproduksi sekitar 3.000 paket payung, yang ditampilkan di arena TOF 2017. Bagi teman-teman yang ingin mengenal lebih dekat, bisa catat alamatnya Sanggar Kinanti, Cisumur RT 02 RW 02, Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu.

Area Payung Geulis di Taman Kota jadi tempat foto favorit. Dua hari menjelang pembukaan TOF 2017, Taman Kota yang dihiasi Payung Geulis jadi tempat foto-foto. Masyarakt yang berkunjung ke sana asyik berselfie ria bersama teman dan keluarga. Ari Sri Ayu (41), warga Panyingkiran, Indihiang, mengaku senang dengan adanya hiasan payung geulis, seperti kata Kang Edi.

“Seharusnya, wisata payung geulis seperti ini jangan hanya ada pada saat ada momen Hari Jadi Kota Tasikmalaya saja, kalau bisa dipermanenkan. Biar ada tempat senang-senang, seperti di kota lain. Apalagi payung geulis salah satu prodak kebanggaan kita,” tutur Ayu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, sempat memantau persiapan Tasikmalaya Oktober Festival (TOF) 2017 untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana.
Ia menegaskan, pada hari H, semua stand sudah terisi. “Desain payung geulis kelihatannya paling menonjol di antara persiapan yang lain, karena dibuat oleh tenaga ahli. Hasilnya sangat unik dan indah, kelihatan banyak disukai masyarakat yang sengaja berkunjung untuk berselfie,” ujarnya.

Di tempat yang berbeda, Kepala Disbudparpora Kota Tasikmalaya, Undang Herdiana mengatakan, pihaknya sangat bersemangat untuk menyukseskan TOF 2017 agar semua berjalan sesuai rencana.

Oia, TOF 2017 diikuti oleh beberapa negara. Setelah acara pembukaan mulai, Kota Tasik dan beberapa negara sepakat jalin kerja sama di sebuah hotel. Pembukaan TOF, Minggu, 15 Oktober 2017, bukan saja dimeriahkan oleh penampilan karnaval dari berbagai instansi pemerintah dan swasta, tapi juga daerah lain, dan mancanegara.

Sebelum karnaval digelar, Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa negara, seperti Filipina, Palestina, Jerman dan lainnya. Ada juga kerja sama dengan Pemkab Wonosobo. “Kerja sama ini dalam rangka pengembangan ekonomi di Kota Tasikmalaya,” kata Budi.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Kota Tasikmalaya saat ini berada di atas rata-rata nasional, yaitu 6,94 persen. Dengan kerja sama seperti itu diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memberi dampak positif bagi masyarakat.

Siapa sangka setelah produk busana bordir, kini para customer juga bisa memiliki payung bordir, dengan harga terjangkau. Yang mau tanya-tanya bisa kirim via WA. Oia teman2, dari pada ribet nulis nope yg panjang, mending klik link di bawah ini.
https://goo.gl/NoxSPm
(0895 1023 8256)

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP