Loading...
Jumat, 06 Oktober 2017

Api dari Gas Bocor Dipadamkan Ibu Ibu

Masih baca status?

Pernah baca kabar tentang kejadian tabung gas meledak?

Seandainya pernah mendengar atau membaca peristiwa itu, ini ada simulasi tentang pencegahan dan penanggulangan tabung gas bocor.

Dulu, pernah kejadian rumah Ketua RW 01, Tata (45), dan rumah adik iparnya, Bambang, di Kampung Babakan Muncang Kelurahan Karsamenak Kec. Kawalu Kota Tasikmalaya, Rabu (4/8) dinihari, ludes terbakar, akibat ledakan tabung gas ukuran 3,5 kg, seperti dilansir pikiran-rakyat.com.

Menurut Ketua RT 01, Aam (55), pagi dinihari itu sekitar pukul 04.00, Tata, yang sehari-harinya berdagang penganan seperti gorengan, hendak menyalakan kompor gas, namun ternyata kompor gas tersebut sulit menyala.

"Waktu itu, Tata berusaha menyalakan pemantik kompor gas sampai dua kali, dan ketika pemantik dinyalakan lagi yang ketiga kalinya, tiba-tiba api menyembur dan menjilat barang dagangan serta atap warung yang terbuat dari bilik. Lidah api kemudian membakar barang-barang lainnya yang ada di sana, sehingga rumah semi permanen berukuran 10 x 8 meter itu rata dengan tanah," kata Aam.

Kebakaran akibat tabung gas itu, nyaris menelan korban jiwa, kalau saja anaknya, Dede Sahman (13) tidak segera menolong dan membopong adik balitanya, Anisa (2,5) ke luar rumah.

Menurut Dede, malam itu ia dibangunkan ayahnya. Kemudian tanpa pikir panjang, Dede yang masih duduk dibangku SMP itu langsung membopong adiknya, Anisa yang masih tidur ke luar rumah. Sedangkan ayahnya terus berusaha memadamkan api. Dede dan Anisa berusaha keluar rumah dan menghindari kebakaran, tanpa pertolongan orang lain, karena ibunya, Ny Enok (39) pagi dinihari itu tengah ke warung tetangganya, ibu Nur, untuk menitipkan barang dagangan dan setor uang. Begitu Ny. Enok kembali, ia mendapatkan rumahnya sudah terbakar.

Namun demikian, Ny. Enok bersyukur karena dalam peristiwa kebakaran itu, kedua anaknya selamat. "Semua isi rumah termasuk pesawat televisi, dua sepeda, dan uang tunai ludes terbakar," tutur Ny. Enok. Akibat peristiwa kebakaran tersebut, korban menderita kerugian sekitar Rp 95 juta.

Kecuali itu, ada beberapa kejadian yang sama menimpa para pemakai tabung gas, seperti dilansir di berbagai media massa.
Untuk mengantisipasi kejadian itu, para petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kota Tasikmalaya baru-baru ini mengadakan simulasi atau pelatihan penanggulangan tabung gas bocor bagi para karyawan, dokter, dan paramedis RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, pada rapat akreditasi RSUD.

Kebayang?

Hampir dua jam, mereka fokus mendengarkan penjelasan para petugas pemadam kebakaran untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Diawali penampilan petugas yang menyala slang tabung dan menyulurnya denga api. Sehingga api nampak keluar dari ujung slang.

Kemudian bergiliran para peserta, yang hampir kebanyakan ibu-ibu, mencoba menanggulangi memadamkan api dari tabung gas bocor.

Nampak seorang ibu memadamkan api dari ujung slang yang terbakar, dan dengan mudah dipdamkan hanya dengan cara menutup lubang slang tabung dengan jari. Sedangkan ibu lainnya berusaha memadamkan kobaran api yang membesar, seandainya terjadi di atas kompor. Dengan mudah ibu tadi memadamkan api dengan karung atau handuk basah. Hadirin pun bertepuk tangan.

Faham?

Oya, semua ibu yang hadir kebanyakan mengenakan pakai sergam PNS, kendati begitu ada juga yang mengenakan seragam perawat, bahkan ada yang mengenakan pakaian atau baju bersulam bordir. Ciri khas ibu-ibu senang busana bordir.

Menurut petugas pemadam kebakaran, kalau di rumah mengetahui tabung gas bocor, jangan panik. Berbuatlah setenang mungkin. Cari sumber masalahnya. Kalau tercium bau gas sampai ke tengah rumah, jangan menyalakan lampu atau listrik. Tapi, bukalah dahulu jendela-jendala rumah. Sampai tidak tercium bau gas.

“Nah, penanggulangannya dilakukan seperti pelatihan tadi,” harap petugas.***

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP