Loading...
Jumat, 24 November 2017

Kaget Juga di Taman Kota Ada Omzet 700 Juta


Minggu pagi kemarin, saya cari teman yang biasa pasang tenda di sekitar taman kota Tasikmalaya. Tepatnya ia sering mangkal di jalan HZ Mustopa setiap acara car free day.

Ketika tiba di sana, sudah banyak para pedagang, tukang mainan, dan anak-anak yang diantar orangtuanya. Mereka asyik bermain di taman kota. Di pos polisi duduk dua petugas Dishub. Sedangkan di arena bermain, nampak beberapa petugas Satpol PP tengah berjaga-jaga.

Di sepanjang pinggir taman kota sudah berjejer para pedagang aneka penganan, makanan, tukang bakso, tenda penjual pakaian, busana, bordir, dan pedagang minuman. Banyak anak yang bermain skateboard, sepeda kecil, dan mobil hias.

Hampir satu jam lebih, saya mencari teman yang biasa mangkal di sana. Tapi, selama itu tidak ketemu juga. Sambil duduk di samping petugas Dishub, saya berusaha kirim SMS ke teman tadi, dan jawabannya ia sudah pindah lokasi, yakni di bekas terminal Cilembang. Mengetahui posisinya, segera saya menuju ke sana, yang jaraknya sekitar sekitar 3 km dari taman kota.

Tidak begitu sulit, saya menemukan lokasi teman di bekas terminal Cilembang, dekat dengan kantor Damkar Kota Tasikmalaya. Kelihatan ia sudah pasang tenda dan lengkap di dalam tenda dengan gantungan pakaian, atau busana anak-anak, pakaian remaja, dan lain-lain. Sesekali datang beberapa calon pembeli, yang umumnya ibu-ibu berseragam olahraga. Mungkin sehabis jogging, mereka menyempatkan diri masuk arena car free day. Sebenarnya kurang tepat penamaan car free day di lokasi bekas terminal Cilembang, karena itu bukan jalan umum. Namun, karena lokasi bekas terminal merupakan bagian dari arena car free day di daerah Cikurubuk. Ya, sudahlah sebut saja car free day.

“Sebenarnya transaksi penjualan di taman kota, bila dibandingkan dengan di sini, lebih marema di taman kota. Karena di sini baru buka lapak hari ini, otomatis kita pun harus membangun lagi para customer langganan. Membangun customer tidak bisa sekaligus, bisa sampai tiga hingga empat bulan,” katanya mengawali pembicaraan, sambil melayani seorang ibu calon pembeli.

Bayangkan, seandainya teman saya masih menduduki posisi di taman kota, mungkin hasil penjualan pakaiannya sudah puluhan potong. Tapi ingat di lokasi barunya itu mungkin belum ketemu customer langganan.

Ingin tahu, omzet penjualan di taman kota sehari pada hari Minggu, car free day? Kata teman saya, omzetnya bisa mencapai Rp 700 juta dari sepuluh pedagang pakaian. Belum termasuk omzet dari ratusan pedagang lainnya, yang menyemut di Jln. HZ Mustopa. Berapa penghasilan pada hari Minggu saja? Saya pura-pura kaget mendengar cerita teman saya itu dan balik bertanya, ah tau dari mana jumlah sebesar itu?

“Ingat, yang datang ke taman kota itu bukan para pedagang kaki lima saja, melainkan para reseller besar pun ada di sana,” kata teman saya. Imajinasikan andaikan anda ikut bagian dalam penjualan di taman kota, mungkin penghasilan sangat besar. Menurut teman saya, jumlah omzet penjualan itu diperoleh dari cerita-cerita para reseller yang datang kepada teman saya. Penasaran.

Jadi, para pedagang yang berjualan di arena car free day bukan saja para pedagang kaki lima, melainkan adalah para pengusaha, dan reseller besar, termasuk beberapa pemilik toko yang berada di jln. HZ Mustopa, Kota Tasikmalaya. ***

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP