Loading...
Selasa, 29 Agustus 2017

Busana Bordir Hasilkan Omzet Wah


Produk yang satu ini sudah lama menjadi industri rumahan warga Kampung Tanjung, Kawalu, Kota Tasikmalaya. Walaupun sudah demikian lama, produksi bordir tidak henti-hentinya dipasarkan di daerah sendiri, maupun luar kota, dan mancanegara. Misalnya, pemasaran ke Jakarta atau Arab Saudi.

Perintis pembuatan busana bordir itu dilakukan oleh H Zarkasi di kampung Tanjung. Selama ini, ia mamasarkan hasil produksinya ke Arab Saudi. Omzetnya pun cukup besar. Dari hasil pemasarannya, ia sudah mempunyai gedung dan beberapa mesin pembuat bordir.
Keberadaan H Zarkasi boleh dibilang pengusaha berpengalaman. Namun demikian, seiring dengan perkembangan jaman, kini muncul beberapa pengusaha muda. Seperti Riswan, ia adalah pengusaha muda. Selain dari usia, ia juga masih duduk sebagai pegawai negeri sipil. Nampaknya ia belum bersedia resign dari pemerintahan. Boleh dibilang usahanya hanya sebagai sampingan yang dikelola oleh istrinya.

Keberhasilan pemasaran <b>busana bordir</b> yang dilakukannya, cukup sederhana. Suatu hari, ia membawa sendiri dan menjual barangnya ke Jakarta. Satu persatu ia menjajakan barang kepada para pedagang di Pasar Minggu Jakarta. ketika sedang menawarkan barang kepada seorang penjual, penjual itu menyarankan agar ia menawarkan barang kepada penjual grosir.
Atas petunjuk tadi selanjutnya ia menemui penjual grosir dan menawarkan barang yang dibawanya. Gayung bersambut. Penjual grosir tadi tertarik atas barang yang dibawa Riswan dari Tasikmalaya. Setelah pengusaha melihat-lihat berbagai motif busana bordir tersebut, malah pengusaha tadi bukannya hanya membeli barang yang dibawa, melainkan memesan barang dalam jumlah besar, sambil berani memberikan modal Rp 5 juta.

Padahal antara Riswan dengan pengusaah grosir itu baru pertama kali bertemu. “Entah kenapa ia langsung percaya kepada saya,” kenang Riswan. Kemudian pengusaha itu berpesan agar hasil produksi busana bordir yang diproduksi Riswan, tidak terlalu diekspos di media sosial. Akhirnya, dibuatkan kesepakatan di antara mereka. Setiap bulan pemasaran busana bordir dengan motif khas buatan Riswan itu lancar masuk Jakarta.

Sejak itu, keberuntungan Riswan mulai berkembang. Malah pemasarannya pun sudah merambah ke luar pulau jawa dan luar negeri. Salah satu negara yang rutin memesan busana bordir yakni Arab Saudi. Seorang pengusaha di Arab Saudi rutin memesan busana bordir ke Tasikmalaya.

Setiap bulan, Riswan menghitung keuntungannya, dan omzetnya kini mencapai Rp 100 juta per bulan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP