Loading...
Senin, 28 Agustus 2017

Busana Anak-anak yang Laku Dijual


Tetangga yang satu ini berbeda dengan adik-adiknya. Ia lebih suka berkecimpung di dunia UKM (usaha kecil dan menengah). Resseler busana, terutama busana anak-anak.

Awalnya, seminggu sekali ia gelar tikar di arena cfd (car free day) Pasar Mambo. Kolektor busana anak-anak itu bisa menghasilkan ratusan ribu rupiah setiap minggunya. Dari hasil pemasaran busana, ia kumpulkan sedikit-sedikit keuntungannya dan setelah cukup kemudian ia membeli tenda.

Di arena cfd itu kini ia memasang tenda, sehingga pemasaran busananya tidak tidak lagi di atas tikar. Dilengkapi dengan gantungan baju, sehingga para pengunjung bisa relaks memilah dan memilih barang-barang yang hendak dibeli.

Bagi para pengunjung cfd, keberadaannya sudah tidak asing lagi. Mereka menyempatkan diri berkunjung ke lapaknya, sekedar melihat-lihat atau membeli beberapa pcs busana anak-anak.

Setiap minggu pagi, Ia tidak sendiri memasarkan busananya, tapi sesekali ditemani adik-adiknya. Bahkan suatu hari sempat ditemani ayahnya. Para pengunjung cfd yang berdesak-desakan selalu mampir di lapaknya. Sehingga tak henti-hentinya ia melayani para pengunjung.

Dengan metode pemasaran fast respon dan harga murah tapi bukan murahan, membuat lapaknya cepat terkenal. Makin hari semakin banyak pengunjung yang datang, sehingga ia pun direpotkan dengan closing.

Di luar arena cfd, ia pun masih bisa melakukan pemasaran di daerah Singaparna, kalau kebetulan pas ada event di sana. Karena sudah terbiasa memasarkan dagangan, lama-lama naluri bisnis makin berkembang. Sehingga ia bisa memanfaatkan peluang pada setiap kesempatan.

Pada acara memperingati HUT ke 72 Kemerdekaan RI dan halalbihalal warga Perumahan Winayajaya pun, ia memanfaatkan peluang memasarkan bisnisnya dengan memasang tenda di lapang, depan panggung. Omzetnya malam itu pun cukup lumayan baginya.

Dari hasil pengamatan Saya, banyak ibu-ibu yang membeli pakaian anak-anak. Padahal di tahun-tahun sebelumnya tidak ada ibu-ibu yang membawa pulang hadiah pakaian untuk anaknya, karena tidak pernah ada yang dagang di sana. Berbeda dengan suasana malam tahun ini, ibu-ibu bisa menghadiahi cucunya dengan kaos-kaos baru.

Dari hasil memasarkan busana anak-anak, penghidupan dan kehidupan dia mulai beranjak. Ia bisa menghidupi istrinya dan menyekolahkan anaknya. Wajahnya nampak berseri, tidak seperti biasanya sulit sekali mengumbar senyum. Tapi kini ia bisa berjalan tegak dengan penuh harapan bisa sering closing.

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP