Seandainya Anda masih baca status ini, mungkin akan dibaca sampai selesai?.
Anda ingin tetap sehat? Badan tetap fit?
Apakah Anda memiliki impian yang belum tercapai?
Kalau jawaban Anda ya, saya punya pengalaman istri saya yang mengikuti diet keto. Beberapa pakaiannya yang pernah menjadi sempit, karena kegemukan, kini menjadi langsing, slim, dan bisa mengenakan kembali pakaian yang sempat disimpan lama dalam lemari.
Pakaian-pakaian itu, seperti pakaian sulam bordir, jeans, kaos, dan katun kini bisa dipakai kembali dengan penuh kesenangan. Sering ia berdiri depan cermin sambil memperhatikan kondisi sejak devo (devolution) hingga revo (revolution). Berat badannya yang selama 65 kg kemudian turun menjadi 55 kg dalam tempo tiga bulan.
Setelah googling sana-sini maka saya menemukan beberapa blog yang membahas diet keto.
Jadi, apa sebenarnya diet keto?
Singkatnya adalah menghindari semua jenis karbohidrat (termasuk dari sayur tinggi karbo), dan gula (termasuk dari buah manis), serta berikutnya adalah mengkonsumsi lebih banyak lemak, baik nabati maupun hewani.
Banyak orang, terutama penggemar diet kaya buah dan sayur pasti mengkritik cara ini, karena dianggapnya diet ini aneh dan tidak sehat. Seperti yang biasa dibaca di buku mereka, tapi kita sadari ketika tubuh mulai kelaparan, kekurangan karbohidrat, kekurangan glukosa, sehingga perlahan tubuh akan menggunakan lemak sebagai bahan bakar. Kebayangkan.
Di beberapa referensi ketogenik menganjurkan konsumsi 70-75% lemak, 15-30% protein, 5% karbohidrat. Perhitungannya kira-kira 10-20 gram karbohidrat per hari. Bagaimana kita mengontrol asupan harian ? Seseorang baru menemukan aplikasi keren namanya http://www.fatsecret.co.id/.
Pada awal pasti cukup mudah, tapi ada masa ketika mulai muncul efek samping diet ketogenic itu. Biasanya disebut healing crisis (HC) atau body reset. Tenang aja kata dia, karena perubahan metabolisme glukosa ke keton tentu tidak mudah bagi semua orang. Tapi semua akan berlalu antara 3-20 hari saja, (sumber foodketo.com).
Ada lagi seorang ibu rumah yang mulai KF (keto fasting) sejak juli 2016, tapi ia tidak bangga dengan kurus, karena yang dicari adalah sehat. Ia belajar memahami kondisi badan, baik saat patuh, maupun saat krisis.
Pengalaman istri saya setelah ikut grup diet keto kini sudah biasa tidak makan nasi dan gula. Berat badannya pun sudah hampir mencapai 50 kg. Pakaian yang tadinya lama tersimpan dalam lemari, kini semuanya dikeluarkan dan dicoba lagi satu-satu pakaian.***
0 komentar:
Posting Komentar