Loading...
Selasa, 13 Agustus 2013

Jual Busana Bordir Tasikmalaya Masa Kini



Jual busana bordir Tasikmalaya masa kini agak sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ketika para perajin hanya memproduksi secara kuantitas saja. Tapi, para perajin kini mulai focus kepada produk kualitas bordir.

Sudah tentu untuk meningkatkan kualitas bordir, para perajin harus lebih banyak mengeluarkan modalnya, misalnya untuk membeli mesin juki. Kalau dahulu para perajin menggunakan mesin jahit biasa dengan tenaga manual, namun sekarang banyak perajin yang menggunakan mesin semi otomatis dan mesin otomatis. Dengan perubahan tersebut sudah tentu sangat mempengaruhi terhadap hasil produksi bordir, tenaga kerja, dan kualitas sulaman kain.

Perajin yang mempunyai modal besar selain menggunakan mesin juki semi otomatis, dimana pengerjaannya masih menggunakan tenaga karyawan. Jadi, setiap karyawan memegang satu mesin juki. Juga, perajin tadi mempunyai mesin otomatis, dimana mesin tersebut sudah kompatibel dengan computer.

Sehingga satu mesin yang bisa memproduksi puluhan sulaman bordir, hanya dikerjakan oleh seorang tenaga operator. Hasil produksinya selain kualitasnya bagus, juga upah pekerja menjadi murah, karena satu mesin juki hanya dioperasikan oleh seorang tenaga operator. Kemudian hasil sulamannya pun, selain banyak motifnya, karena menggunakan desain dari computer (internet), juga detailnya sangat halus.

Sehingga para calon pembeli bisa memilah dan memilih hasil produksi bordir dengan cara manual atau memilih sulaman bordir hasil mesin otomat.

Seperti di perusahaan Solu, masih banyak mempekerjakan tenaga manusia, beberapa wanita dan lelaki, kendati di perusahaan tersebut sudah menggunakan mesin otomatis. Kemungkinan ada beberapa sulaman bordir yang tidak bisa diselesaikan oleh mesin. Atau mungkin juga untuk menjaga kualitas barang dan brand yang tetap dipertahankan agar calon konsumen tetap setia kepadanya.

Hampir kebanyakan perusahaan-perusahaan besar di Tasik, walaupun sudah mempunyai mesin bordir otomatis, yang bisa mengurangi tenaga kerja, tapi tetap masih mempekerjakan tenaga dari tetangga lingkungannya, sebagai mata pencaharian sehari-hari. Dengan demikian mata rantai mata pencaharian bagi masyarakat kecil masih terjaga.

Sehingga masyarakat yang berada di lingkungan perusahaan tersebut merasa terbantu dalam mencari nafkah sehari-hari.

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP